Dalam
Al-Quran ada deretan kisah mengenai Nabi Yusuf a.s sejak dia kecil
bersama saudara-saudaranya hingga menjadi seorang raja. Namun ada kisah
menarik di balik kisah panjangnya dari wahyu-Nya.
Dan wanita
(Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya
berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah,
sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya
orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (QS. Yusuf :23)
Maka tatkala wanita
itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita
itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada
masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia
berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka."
Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada
(keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata:
"Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain
hanyalah malaikat yang mulia." (QS. Yusuf : 31)
Seperti pada ayat di atas, Yusuf
a.s memiliki paras yang tampan rupawan. Hingga Zulaikha, istri dari al
aziz (sebutan raja Mesir kala itu), menggodanya. Namun tau juga kan apa
yang dikatakan Zulaika kepada suaminya dan wanita-wanita Mesir?.
Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?" (QS. Yusuf : 25)
Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. (QS. Yusuf : 26)
Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." (QS. Yusuf : 27)
Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." (QS. Yusuf : 28)
(Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah." (QS. Yusuf : 29)
Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata." (QS. Yusuf : 30)
Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (QS. Yusuf : 31)
Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina." (QS. Yusuf : 32)
Intinya Zulaika berbihing kepada
suami dan wanita-wanita Mesir dengan menyalahkan Yusuf. Pada akhirnya
Yusuf lebih memilih untuk berada di jeruji besi.
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (QS. Yusuf : 33)
SKIP
Akhirnya kebenaran terungkap dan
Yusuf dibebaskan dari penjara karena mampu menabirkan mimpi dan al Aziz
(Raja Mesir kala itu) menyelidikinya dengan menanyakan pada
wanita-wanita sebelumnya.
Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka." (QS. Yusuf : 50)
Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya." Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar." (QS. Yusuf : 51)
Setelah terbukti kebenarannya,
Al Aziz berbincang-bincang kepada Yusuf. Raja Mesir tadi berkata bahwa
Yusuf berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi Mereka. Yusuf pun
meminta untuk menjadi bendaharawan Negera Mesir.
Tak berapa lama pun, Yusuf menggantikan Suami Zulaika menjadi raja Mesir.
Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf : 101)
SKIP
Setelah Suami Zulaika meninggal,
Zulaika pergi dari istana ke reruntuhan bangunan dan hidup seorang diri
kesepian. Dia terus menerus menangis menyebut nama Yusuf. Selama
setahun, Zulaikha memberikan perhiasan emas dan peraknya kepada
orang-orang yang lewat, yang membawa kabar tentang pujaannya itu.
Akhirnya Dia tidak mempunyai simpanan harta lagi yang tersisa.
Tahun demi tahun,
Zulaika semakin tua. Rambutnya yang hitam berubah menjadi putih,
kulitnya yang halus berubah menjadi keriput, tubuhnya yang langsing
menjadi bungkuk karena menanggung derita cinta, dan matanya yang
hitam
bersinar kini menjadi buta, lantaran banyak menangisi pujaannya,
sekalipun baru berumur empat puluh tahun, Dia seperti wanita yang
berusia delapan puluh tahun.
Suatu ketika,
Zulaikha mengetahui rute perjalanan Yusuf setiap hari. Dia
lalu membangun sebuah gubuk dari buluh bambu disisi jalan yang biasa
dilewati oleh Yusuf. Di sekeliling gubuk tersebut, dibuat pula pagar
buluh bambu. Setiap kali dia melantunkan ratapan cinta penuh kesedihan,
semua buluh bambu itu mengeluarkan suara ikut bersimpati kepadanya. Dia
tinggal ditempat itu dengan suatu harapan, agar Yusuf melihatnya.
Ketika tiba saatnya
sang wazir agung Yusuf AS melewati jalan itu. Zulaikha segera keluar
dari gubuknya dan duduk di tepi jalan, menunggu kekasihnya.
Namun, begitu dia mendengar suara pengawal Yusuf mengumumkan
kedatangannya,
Zulaikha langsung jatuh pingsan.
Kemudian setelah
siuman, dia kembali kegubuk bambunya, yang ikut menyanyikan lagu-lagu
sedih. Suatu malam, Zulaikha yang buta bersujud di hadapan berhala yang
sudah disembahnya selama bertahun-tahun dan berdoa, “Wahai engkau yang
kusembah dengan penuh pengabdian selama hayatku, engkau yang mengetahui
kehinaanku, jika aku tidak bisa bersama Yusuf, tidak bisa kah engkau
memulihkan penglihatanku agar aku dapat sekurang-kurangnya melihat Yusuf
sekali lagi saja?”. Demikian dia berdoa terus menerus sehingga fajar
menyingsing di ufuk timur.
Pada pagi harinya,
ketika terdengar suara kuda, dia pergi keluar. Ketika Yusuf semakin
dekat, dia menjerit dari relung jiwanya. Akan tetapi, suaranya
tenggelam oleh suara ringkikan kuda dan teriakan orang banyak. Tak
seorangpun juga memperhatikannya sebentar saja.
Dengan hati hancur
dia kembali pulang. Zulaika mengambil batu dan menghancurkan berhalanya
sambil berseru, “Engkau tak lain hanyalah batu belaka. Kini, aku akan
membebaskan diriku dari belenggu kekuasaanmu untuk selama-lamanya.
dengan bantuan batu lain, aku akan menghancurkan permata kekuasaanmu”.
Dari ledakan,
tiba-tiba Dia menerima cahaya baru. Zulaikha pun di bersihkan dan
disucikan oleh air matanya. Dengan penuh kesungguhan, Zulaikha lalu
berdoa kepada Tuhan dan mohon ampunan, “Wahai Tuhanku, kalau aku
menyembah
sebongkah batu,
sesungguhnya aku sendirilah yang tersesat. Sayangi dan ampunilah aku,
obati dan sembuhkanlah hatiku dengan luka penyesalan, dan izinkan aku
memetik sekuntum bunga dari taman Yusuf. Wahai wujud hakiki
yang menjadikan seorang raja menjadi budak dengan mahkota raja”
Tepat saat itu, Yusuf
AS kebetulan lewat disitu. Mendengar suara seorang wanita tua meratap,
dia terpesona oleh ketakzimannya dan memerintahkan agar wanita itu di
cari serta di bawa menghadap istananya. ketika wanita itu dihadapkan
padanya, Yusuf bertanya tentang jati dirinya. “tidakkah engkau
mengenalku? Akulah orang yang lebih memilih dirimu ketimbang dunia ini,
sejak pertama kali aku melihat dan mencintai dirimu,” papar Zulaikha.
“Zulaikha? Benarkah ini engkau?
Wahai Zulaikha, apa yang terjadi pada dirimu? kemanakah hilangnya
kecantikanmu?” Tanya Yusuf yang erkejut bukan kepalang.
“Ketika aku kehilangan dirimu, aku kehilangan diriku dan kecantikanku juga,” jawab Zulaika
“Apa yang terjadi pada tubuhmu yang ramping semampai?”, tanya Yusuf
“Tubuhku jadi rusak karena terlalu berat menanggung beban perpisahan denganmu.” jawab Zulaika
“Mengapa matamu jadi buta?”, tanya Yusuf
”karena kehilangan dirimu, mataku menangis dan mengeluarkan air mata darah hingga tak bisa melihat lagi.” jawab Zulaika
“Lantas, bagaimana dengan kekayaanmu?”, tanya Yusuf
“kuberikan
seluruh kekayaanku kepada siapa saja yang membawa berita tentang
dirimu. Kini, tiada lagi yang tersisa kecuali hatiku. tak ada lagi yang
ku inginkan kecuali melihatmu sekali lagi.”, jawab Zulaika
Yusuf merasa heran
dan bertanya-tanya dalam hati, mengapa Tuhan belum juga mematikan mahluk
ini dan membuatnya menderita demikian lama? tiba-tiba terdengar suara
jawaban dalam hatinya dari Allah SWT;
“Aku belum mengambilnya, sebab
dalam dirinya terkandung dunia cinta kepada orang yang juga Ku-cintai.
Siapa yang akan mengizinkanmu untuk mematikan sekuntum mawar di Taman
Kami dan menginginkan kehancuran salah seorang kekasih-Ku? karena dia
sangat sayang kepadamu, bagaimana engkau mengira Aku akan mengambil
hidupnya?Matanya yang menangis memberikan kesaksian akan cintanya. Kini
Aku akan membuatnya kembali muda. Ia telah memberikan kepadamu jiwanya
yang sangat berharga. Jika sekarang aku memberkahinya, jadikan ia
sebagai bagian dari jiwamu.”
Dengan ketentuan dan
kuasa Allah SWT, Zulaikha kembali muda dan cantik. Matanya yang buta
kembali dapat melihat serta dapat memancarkan cahaya. Sementara
kemolekan tubuhnya, seperti layaknya gadis berumur tujuh
belas tahun. Kemudian Allah SWT memerintahkan, “Kini Kusatukan engkau
dengan Zulaika di arsy pernikahan. Ikatkan dirimu dengan simpul abadi.”
Sinar matahari kebenaran menerpa
mata Zulaikha sedemikian cemerlang, sehingga Yusuf lenyap di dalamnya
laksana seberkas cahaya di dalam sinar sang surya. Sang pecinta dan
kekasih, akhirnya bersatu. Ya, bersatu dalam mahligai rumah tangga yang
penuh kedamaian dan kebahagiaan.
sumber: http://yusuf-asyhari.blogspot.com/2012/06/kisah-cinta-nabi-yusuf-tampan-rupawan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar