BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Syarat-syarat Kepemimpinan Menurut
Para Ahli
Keahlian
seorang pemimpin ataupun seorang pegawai merupakan persyaratan utama, sebab
dalam ilmu manajemen kita akan menempatkan orang-orang tersebut sesuai dengan
keahliannya. Mereka bekerja pada bidangnya dan merasa bertanggungjawab pada
pekerjaannya apabila penempatan pimpinan atau pegawai hanya berdasarkan pada
sistem keluarga (nepotisme) atau politik tanpa memperdulikan keahlian ataupun
kemauan yang keras, maka akan menimbulkan ketidak beraturan sistem manajemen disebabkan
karena ketidaktahuannya akan cara serta tujuan yang harus dicapai. Sebenarnya
hal ini harus menjadi catatan dan Hadits Nabi Muhammad Saw pun telah
memperingatkan kepada kita : Apabila suatu pekerjaan tidak dipegang oleh
ahlinya, tunggulah kehancurannya. Oleh karena itu seorang calon pemimpin harus
memiliki potensi (kemampuan/keahlian) dan amanah. Demikian pula secara formal
organisasi, pengangkatan seorang pemimpin harus mempertanggungjawabkan atas
akan pekerjaannya melalui prosedur yang sesuai dengan persyaratannya yang
ditentukan. Diantaranya Ordway Tead dalam bukunya The Art Of Leadership,
mengemukakan sepuluh syarat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
a. Memiliki
energy fisik dan ketegapan tubuh
b. Perhatian
pada tujuan dan pemberian petunjuk
c. Semangat
yang bergelora
d. Keramahan
dan kasih sayang
e. Kejujuran
f. Keahlian
teknis
g. Ketegasan
h. Kecerdasan
i. Keahlian
mengajar
j. Kuat
iman.[1]
Karena seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang
dipimpinnya, maka sudah barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih
dari orang-orang yang dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut
bagi seorang pemimpin berbeda-beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe
kepemimpinan, tingkatan dan bahkan juga latar belakang budaya dan kebangsaan.
Untuk memperoleh perbandingan yang luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat
atau syarat-syarat kepemimpinan yang diajukan oleh beberapa ahli, pemuka
masyarakat, dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu.
Ada beberapa syarat-syarat kepemimpinan yang harus ada dalam seorang
pemimpin. Syarat-syarat tersebut merupakan hal yang pokok yang harus dimiliki
seorang pemimpin agar dalam memimpin ia mempunyai kekuasaan dan wibawa sebagai
seorang pemimpin. Menurut Stogdill dalam bukunya Personal Factor Associated
with Leadership yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan
Kepemimpinan mengatakan bahwa pemimpin itu harus mempunyai kelebihan, yaitu:
1.
Kapasitas
meliputi: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara dan kemampuan menilai.
2.
Ilmu
pengetahuan yang luas
3.
Tanggungjawab,
mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat
untuk unggul.
4.
Partisipasif
aktif, memiliki sosialbilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif, atau suka
bekerja sama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5.
Status
meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar (Kartono,
1994).
Ordway Tead dalam tulisannya mengemukakan bahwa syarat seorang pemimpin
harus mempunyai 10 (sepuluh) sifat, yaitu:
1.
Energi
jasmani dan mental dalam artian pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani
yang luar biasa: yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga
yang istimewa yang tampaknya tidak pernah akan habis.
2.
Kesadaran
akan tujuan dan arah yaitu ia memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan
kegunaan dari semua perilaku yang dikerjakan, dia tahu kemana arah yang akan
ditujuanya, serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun kelompok yang
dipimpinnya.
3.
Antusiasme
dalam melakukan pekerjaan dan tujuan yang akan dicapai itu harus sehat,
berarti, bernilai, memberikan harapan-harapan yang menyenangkan, memberikan
sukses, dan menimbulkan semangat serta spirit de corps.
4.
Keramahan
dan kecintaan ialah pemimpin harus mempunyai rasa kasih sayang, cinta, simpati
yang tulus, disertai kesediaan berkorban bagi pribadi-pribadi yang disayangi.
5.
Integritas
ialah pemimpin harus mempunyai sifat terbuka, kejujuran, ketulusan hati serta
sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya.
6.
Penguasaan
teknis, pemimpin harus mempunyai kemahiran teknis tertentu, agar ia mempunyai
kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.
7.
Ketegasan
dalam pengambilan keputusan, adalah pemimpin harus dapat mengambil keputusan
secara tepat, tegas dan tepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya.
8.
Kecerdasan
adalah kemampuan pemimpin untuk melihat dan memahami dengan, mengerti sebab dan
akibat kejadian, menemukan hal-hal yang krusial dan cepat menemukan cara
penyelesaiannya dalam waktu singkat. Kecerdasan dan originalitas yang disertai
dengan imajinasi tinggi dan rasa humor, dapat dengan cepat mengurangi
ketegangan dan kepedihan-kepedihan tertentu yang disebabkan oleh
masalah-masalah sosial yanmg gawat dan konflik-konflik ditengah masyarakat.
9.
Keterampilan
mengajar ialah pemimpin harus mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong
dan menggerakan anak buahnya untuk berbuat sesuatu yang baik.
10.
Kepercayaan
(faith) adalah pemimpin harus memiliki keprcayaan terhadap anak buahnya.[2]
Abdul Sani dalam bukunya Manajemen Organisasi mengemukakan adanya
beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimipin supaya dalam
memimpinnya bawahannya lebih efektif yaitu:
1.
Kemampuan
pengawasan dalam kedudukan atau pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, terutama
pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain (para bawahan).
2.
Kebutuhan
akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggungjawab dan keinginan
untuk sukses.
3.
Kecerdasan,
mencakup kebijaksanaan, pemikiran, kreatif dan daya pikir.
4.
Ketegasan
atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah
dengan cakap dan tepat.
5.
Kepercayaan
diri atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi
masalah-masalah.
6.
Inisiatif
atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung mengembangkan serangkaian
aktivitas dan menemukan cara-cara baru atau inovasi (Sani, 1987).
Dari uraian di atas syarat menjadi seorang pemimpin adalah mampu
melaksanakan fungsi manajemen, mampu memberikan penghargaan kepada para
bawahan, cerdas, tegas dalam membuat suatu keputusan, percaya diri serta mempunyai
pemikiran yang inovatif.[3]
Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin
harus memiliki kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya :
1. Kelebihan dalam
bidang ratio
Artinya seseorang
pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang
dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan
organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang
yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
2. Kelebihan dalam
bidang rohaniah.
Artinya seorang
pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian
moral, dan kesederhanaan watak.
3. Kelebihan dalam
bidang lahiriah/jasmaniah.
Artinya dengan
kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh
semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-orang yang
dipimpin.[4]
Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang
harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:
1. Kekuatan atau energy,
seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rohaniah sehingga mampu
bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi.
2. Penguasaan
emosional, seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah
marah dan putus asa.
3. Pengetahuan
mengenai hubungan kemanusiaan, seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan
yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah
mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi dan
dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan
dalam bekerja.
5. Kecakapan
berkomunikasi, kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik
kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
6. Kecakapan mengajar
pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan
petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta
memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan bergaul, dapat
mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat
memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja
dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis
kepemimpinan, mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan,
mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan
lain-lain untuk tercapainya tujuan.[5]
2.2
Syarat-syarat Kepemimpinan Berdasarkan Falsafah Pancasila
Seorang pemimpin harus menguasai baik
kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya. Dalam
amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Pancasila,
Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, yaitu sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha
Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh
2. Hing ngarsa sung
tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak buah.
3. Hing madya mangun
karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak
buah).
4. Tut Wuri handayani,
yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang kepada anak buah.
5. Waspada purba
wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
6. Ambeg parama arta,
yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
7. Prasaja, yaitu
bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
8. Satya, yaitu sikap
loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan
dan juga ke samping.
9. Hemat, yaitu
kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu
untuk keperluan yang benar-benar penting.
10. Sifat terbuka,
yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung
jawabkan tindakan-tindakannya.
11. Penerusan, yaitu
kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan
tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna diteruskannya.[6]
2.3 Bekal Minimal
Seorang Pemimpin
Menjadi seorang
pemimpin itu tidak mudah. Kalau untuk menjadi pemimpin yang asal-asalan memang
tidak dituntut syarat tertentu/minimal. Seorang pemimpin semestinya memiliki
bekal-bekal minimal sebagai berikut:
a. Memiliki Kharisma
Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang dibayangkan orang.
Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang
diharapkan banyak orang / bawahan. Perilakunya harus menjadi teladan / patut diteladani.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan diatas kemampuan
rata-rata bawahannya. Singkatnya: seorang pemimipin harus mempunyai karisma.
Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah:
a) Perilakunya terpuji
b) Jujur dan dapat
dipercaya
c) Memegang komitmen
d) Konsisten dengan
ucapan
e) Memiliki moral
agama yang cukup.
b. Memiliki Keberanian
Tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Minimal
keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani
membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam
komitmen berani membela yang benar, memegang teguh pada pendirian yang benar,
tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab.
c. Memiliki Kemampuan
Mempengaruhi Orang Lain
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan adalah
kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Adapun
cara-cara untuk mempengaruhi orang lain antara lain:
a) Membuat orang lain
merasa penting
b) Membantu kesulitan
orang lain
c) Mengemukakan
wawasan dengan cara pandang yang positif
d) Tidak merendahkan
orang lain
e) Memiliki kelebihan
atau keahlian.
d. Mampu Membuat
Strategi
Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi.
Maju-mundurnya perusahaan, gagal-berhasilnya suatu organisasi, banyak
ditentukan oleh strategi yang dirancang oleh pimpinan perusahaan atau pimpinan
organisasi. Adapun kriteria seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi:
a) Menguasai medan
b) Memiliki wawasan
luas
c) Berpikir cerdas
d) Kreatif dan
inovatif
e) Mampu melihat
masalah secara komprehensif
f) Mampu menyusun
skala prioritas
g) Mampu memprediksi
masa depan.
e. Memiliki Moral yang
Tinggi
Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran berkualitas
atau tidaknya hidup seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang akan menjadi
panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat
dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi:
a) Tidak menyakiti
orang lain
b) Menghargai siapa
saja
c) Bersikap santun
d) Tidak suka konflik
e) Tidak gegabah
f) Tidak mau memiliki
yang bukan haknya
g) Perkataannya
terkendali dan penuh perhitungan
h) Perilakunya mampu
dijadikan contoh.
f. Mampu Menjadi
Mediator
Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir obyektif.
Dua hal tersebut akan menunjang tugas pimpinan untuk menjadi seorang mediator.
Syarat seorang mediator meliputi beberapa kriteria:
a) Berpikir positif
b) Setiap ada masalah
selalu berada di tengah
c) Memiliki kemampuan
melobi
d) Mampu mendudukkan
masalah secara proporsional
e) Mampu membedakan
kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
g. Mampu Menjadi
Motivator
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang pemimpin adalah
sekaligus seorang motivator. Demikianlah memang seharusnya. Pimpinan adalah
titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir
jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang
pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator:
a) Memiliki kepedulian
kepada orang lain
b) Mampu menjadi
pendengar yang baik
c) Mengajak kepada
kebaikan
d) Mampu meyakinkan
oranglain
e) Berusaha mengerti
keinginan orang lain.
h. Memiliki Rasa Humor
Akan lebih mudah seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya
jika didukung sifat humoris pimpinan memiliki humor yang tinggi. Kata orang
humor lebih penting dari kenaikan gaji. Termasuk kategori pemimpin yang
memiliki rasa humor adalah sebagai berikut:
a) Murah senyum
b) Mampu memecahkan
kebekuan suasana
c) Mampu menciptakan
kalimat yang menyegarkan
d) Kaya akan cerita
dan kisah-kisah lucu
e) Mampu menempatkan
humor pada situasi yang tepat.[7]
2.4 Syarat Kepemimpinan Dalam Islam
1. Beriman
dan beramal shaleh
Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman,
bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan
jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia
dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu
yaitu dalam bentuk amal soleh.
2. Berilmu
Karena dengan ilmu ini maka akan membawa perubahan
ke arah yang lebih baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik
pembangunan infrastruktur maupun pembangunan manusianya itu sendiri.
3. Jujur
Apa yang disampaikan kepada masyarakat tentunya
harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakannya harus sesuai hendaknya dengan
perbuatannya.
4. Tegas
Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas
maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta
melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
5. Amanah
Melaksanakan aturan-turan yang ada dengan
sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah dibuat. Imam
al-Mawardi menetapkan tujuh syarat bagi seorang khalifah atau pemimpin yaitu :
1. Adil
2. Berilmu
sampai taraf mujthaid
3. Sehat
jasmani
4. Cerdas
5. Memiliki
kemampuan untuk memimpin
6. Berani
berkorban untuk mempertahankan kehormatan dan berjihad dengan musuh
7. Keturunan
Quraisy
Ibnu Khaldun Menetapkan syarat Khalifah
hanya empat yaitu :
1. Berilmu
sampai tahap mujtahid
2. Adil
3. Kifayah
atau memilki kesanggupan bersiasah
4. sehat
jasmani dan rohani.
Abdul
qodir Audah menetapkan syarat Khalifah delapan Syarat:
1. Islam
Diharamkan
mengangkat pemimpin seorang kafir (Surah ali Imran ayat 28) karena tidak
mungkin kepala Negara yang kafir bisa melaksanakan hukum syari'at yang hal
tersebut merupakan tugas khalifah. Dengan begitu diharamkan juga mengangkat
orang kafir menjadi hakim, karena ditangan hakim kekuasaan hukum ditegakkan
(An-Nisa' ayat 141).
2. Pria
Wanita
menurut tabiatnya tidak cakap untuk memimpin Negara, karena jabatan itu memerlukan
kerja keras seperti memimpin tentara dan mengurus berbagai persoalan.
3. Taklif
sudah dewasa
Dimana
jabatan khalifah adalah penguasaan atas orang lain. 4. Ilmu Pengetahuan Ahli
dalam hukum Islam sampai bila mungkin mencapai taraf mujtahid. Bahkan dituntut
mengetahui Hukum internasional , Traktat dan perdagangan internasional dll.
4. Adil
menghiasi diri dengan sifat kemuliaan dan akhlakul karimah terhindar dari sifat
fasik , maksiat , keji dan munkar.
5. Kemampuan
dan kecakapan mampu membimbing umat ke jalan yang benar yang dikehendaki
syari'at.
6. Sehat
jasmani dan rohani khalifah tidak boleh buta, tuli, bisu dan cacat.
7. Keturunan
quraisy dikalangan ulama terjadi perbedaan pendapat tentang hal ini.[8]
Untuk
masalah persyaratan menjadi pemimpin bagi umat islam ada petunjuk dalam
Al-qur’an sebagai berikut:
1. Pemimpin
harus orang beragama islam (terdapat dalam surah Al-maidah [5]:5)
2. Pemimpin
harus orang yang mampu menjunjung tinggi kehormatan islam (Al-maidah [5]57)
3. Pemimpin
harus memerintah berdasarkan ajaran-ajaran/ petunjuk wahyu Allah (Al-anbiyaa’
[21]:73)
4. Pemimpin
harus orang yang selalu mengerjakan kebajikan, amal shaleh (Al-anbiyaa’ [21]:
73)
5. Pemimpin
harus orang yang selalu menegakkan nilai-nilai Shalat di Masyarakat
(Al-anbiyaa’ [21]: 73)
6. Pemimpin
harus orang yang dalam hidupnya terbukti telah menunaikan zakat. (Al-anbiyaa’
[21]:73)
7. Pemimpin
harus orang yang dalam keyakinannya, peribadatannya tidak menyekutukan Allah.
(Al-anbiyaa’[21]: 73)
8. Pemimpin
yang harus memiliki sifat shobar (As-sajadah [32]: 24)
9. Pemimpin
haruslah orang yang kuat keyakinannya pada kekuasaan Allah swt. (As-sajadah [32]:
24)
10. Pemimpin
haruslah orang yang berilmu.
11. Pemimpin
haruslah orang yang bisa berbuat adil, meskipun kepada karib kerabatnya
sendiri.
12. Pemimpin
haruslah orang yang bersyukur atas segala nikmat Allah Swt.
13. Pemimpin
haruslah orang bekerja dengan tangannya sendiri.
14. Pemimpin
haruslah orang yang bijaksana.
15. Pemimpin
haruslah orang yang tidak mengikuti hawa keinginan-keinginan untuk memuaskan
dirinya sendiri.
16. Pemimpin
haruslah orang yang berani mengakui kesalahannya bila ia salah dan memohon maaf
kepada Allah dan masyarakat yang dipimpinnya.
17. Pemimpin
haruslah orang yang dianugerahi Allah kekuatan lebih dari orang kebanyakan.
Bisa berupa keleluasaan ilmunya, bisa berupa kharisma, kekuatajn spiritual
ataupun yang lain.
Tujuh
belas persyaratan menjadi pemimpin tersebut diatas disarikan dari al-qur’an,
dan jika sungguh-sungguh diamalkan maka masyarakat akan mencapai keadilan,
kemakmuran, san kesejahteraan lahir maupun batin.[9]
DAFTAR
PUSTAKA
Buku :
Kartono,
Kartini. 1994. Pemimpin Dan Kepemimpinan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rivai,
Veithzal.dkk. 2013. Pemimpin dan
Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Ukas,
Maman. 2014. Manajemen Konsep, prinsip
Dan Aplikasi. Bandung: Agnini Bandung
Internet:
Kepemimpinan/Syarat,
Sifat, dan Prinsip Kepemimpinan.htm (Di akses Pada tanggal 5 Mei 2015 Pukul:
20.05 WIB)
Kepemimpinan/Syarat-syarat
Kepemimpinan _ E-JURNAL.htm (Di akses Pada tanggal 5 Mei 2015 Pukul: 20.10 WIB)
[1]
Maman Ukas, Manajemen KOnsep Prinsip dan
Aplikasi, Bandung, Agnini Bandung, 2004, Hlm 275-276
[2]
Kartini Kartono, Pemimpin dan
Kepemimpinan, Jakarta, Pt. Raja Grafindo, 1994, Hlm 39-40
[3] Kepemimpinan/Syarat-Syarat
Kepemimpinan _ E-Jurnal.htm, diakses pada tanggal 5 Mei 2015
[4]
Maman Ukas, Manajemen konsep Prinsip dan
Aplikasi, Op.Cit., Hlm. 276
[5] Kepemimpinan/Syarat Menjadi Seorang Pemimpin
_ Last Information.htm, Diakses pada tanggal 5 Mei 2015
[6]
Kepemimpinan/Syarat Menjadi Seorang Pemimpin _ Last Information.Htm, diakses pada
tanggal 5 Mei 2015
[7] Kepemimpinan/Syarat,
Sifat, Dan Prinsip Kepemimpinan.Htm, Di akses pada tanggal 5 Mei 2015
[8] KEPEMIMPINAN/Syarat,
Sifat, dan Prinsip Kepemimpinan.htm, Di akses pada tanggal 5 Mei 2015
[9]
Veitzal Rivai, Dkk, Pemimpin dan
Kepemimpinan Dalam Organisasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013,
Hlm. 80-82
Tidak ada komentar:
Posting Komentar