Sabtu, 09 Mei 2015

Syarat-syarat kepemimpinan




BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Syarat-syarat Kepemimpinan Menurut Para Ahli
        Keahlian seorang pemimpin ataupun seorang pegawai merupakan persyaratan utama, sebab dalam ilmu manajemen kita akan menempatkan orang-orang tersebut sesuai dengan keahliannya. Mereka bekerja pada bidangnya dan merasa bertanggungjawab pada pekerjaannya apabila penempatan pimpinan atau pegawai hanya berdasarkan pada sistem keluarga (nepotisme) atau politik tanpa memperdulikan keahlian ataupun kemauan yang keras, maka akan menimbulkan ketidak beraturan sistem manajemen disebabkan karena ketidaktahuannya akan cara serta tujuan yang harus dicapai. Sebenarnya hal ini harus menjadi catatan dan Hadits Nabi Muhammad Saw pun telah memperingatkan kepada kita : Apabila suatu pekerjaan tidak dipegang oleh ahlinya, tunggulah kehancurannya. Oleh karena itu seorang calon pemimpin harus memiliki potensi (kemampuan/keahlian) dan amanah. Demikian pula secara formal organisasi, pengangkatan seorang pemimpin harus mempertanggungjawabkan atas akan pekerjaannya melalui prosedur yang sesuai dengan persyaratannya yang ditentukan. Diantaranya Ordway Tead dalam bukunya The Art Of Leadership, mengemukakan sepuluh syarat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
a.    Memiliki energy fisik dan ketegapan tubuh
b.    Perhatian pada tujuan dan pemberian petunjuk
c.    Semangat yang bergelora
d.   Keramahan dan kasih sayang
e.    Kejujuran
f.     Keahlian teknis
g.    Ketegasan
h.    Kecerdasan
i.      Keahlian mengajar
j.      Kuat iman.[1]
       Karena seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, maka sudah barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari orang-orang yang dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat ideal yang dituntut bagi seorang pemimpin berbeda-beda menurut bidang kegiatan, jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan dan bahkan juga latar belakang budaya dan kebangsaan. Untuk memperoleh perbandingan yang luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan yang diajukan oleh beberapa ahli, pemuka masyarakat, dan bahkan berdasarkan tradisi masyarakat tertentu.
   Ada beberapa syarat-syarat kepemimpinan yang harus ada dalam seorang pemimpin. Syarat-syarat tersebut merupakan hal yang pokok yang harus dimiliki seorang pemimpin agar dalam memimpin ia mempunyai kekuasaan dan wibawa sebagai seorang pemimpin. Menurut Stogdill dalam bukunya Personal Factor Associated with Leadership yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan mengatakan bahwa pemimpin itu harus mempunyai kelebihan, yaitu:
1.      Kapasitas meliputi: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara dan kemampuan menilai.
2.      Ilmu pengetahuan yang luas
3.      Tanggungjawab, mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
4.      Partisipasif aktif, memiliki sosialbilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif, atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5.      Status meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar (Kartono, 1994).
    Ordway Tead dalam tulisannya mengemukakan bahwa syarat seorang pemimpin harus mempunyai 10 (sepuluh) sifat, yaitu:
1.      Energi jasmani dan mental dalam artian pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa: yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang istimewa yang tampaknya tidak pernah akan habis.
2.      Kesadaran akan tujuan dan arah yaitu ia memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari semua perilaku yang dikerjakan, dia tahu kemana arah yang akan ditujuanya, serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun kelompok yang dipimpinnya.
3.      Antusiasme dalam melakukan pekerjaan dan tujuan yang akan dicapai itu harus sehat, berarti, bernilai, memberikan harapan-harapan yang menyenangkan, memberikan sukses, dan menimbulkan semangat serta spirit de corps.
4.      Keramahan dan kecintaan ialah pemimpin harus mempunyai rasa kasih sayang, cinta, simpati yang tulus, disertai kesediaan berkorban bagi pribadi-pribadi yang disayangi.
5.      Integritas ialah pemimpin harus mempunyai sifat terbuka, kejujuran, ketulusan hati serta sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya.
6.      Penguasaan teknis, pemimpin harus mempunyai kemahiran teknis tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.
7.      Ketegasan dalam pengambilan keputusan, adalah pemimpin harus dapat mengambil keputusan secara tepat, tegas dan tepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya.
8.      Kecerdasan adalah kemampuan pemimpin untuk melihat dan memahami dengan, mengerti sebab dan akibat kejadian, menemukan hal-hal yang krusial dan cepat menemukan cara penyelesaiannya dalam waktu singkat. Kecerdasan dan originalitas yang disertai dengan imajinasi tinggi dan rasa humor, dapat dengan cepat mengurangi ketegangan dan kepedihan-kepedihan tertentu yang disebabkan oleh masalah-masalah sosial yanmg gawat dan konflik-konflik ditengah masyarakat.
9.      Keterampilan mengajar ialah pemimpin harus mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong dan menggerakan anak buahnya untuk berbuat sesuatu yang baik.
10.  Kepercayaan (faith) adalah pemimpin harus memiliki keprcayaan terhadap anak buahnya.[2]
    Abdul Sani dalam bukunya Manajemen Organisasi mengemukakan adanya beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimipin supaya dalam memimpinnya bawahannya lebih efektif yaitu:
1.      Kemampuan pengawasan dalam kedudukan atau pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain (para bawahan).
2.      Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggungjawab dan keinginan untuk sukses.
3.      Kecerdasan, mencakup kebijaksanaan, pemikiran, kreatif dan daya pikir.
4.      Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
5.      Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah-masalah.
6.      Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung mengembangkan serangkaian aktivitas dan menemukan cara-cara baru atau inovasi (Sani, 1987).
    Dari uraian di atas syarat menjadi seorang pemimpin adalah mampu melaksanakan fungsi manajemen, mampu memberikan penghargaan kepada para bawahan, cerdas, tegas dalam membuat suatu keputusan, percaya diri serta mempunyai pemikiran yang inovatif.[3] Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya :
1.      Kelebihan dalam bidang ratio
Artinya seseorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
2.      Kelebihan dalam bidang rohaniah.
Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.
3.      Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah.
Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-orang yang dipimpin.[4]
   Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:
1.      Kekuatan atau energy, seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rohaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
2.      Penguasaan emosional, seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
3.      Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan, seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4.      Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
5.      Kecakapan berkomunikasi, kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
6.      Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
7.      Kecakapan bergaul, dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
8.      Kemampuan teknis kepemimpinan, mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan.[5]

2.2         Syarat-syarat Kepemimpinan Berdasarkan Falsafah Pancasila
   Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya. Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Pancasila, Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu sebagai berikut:
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh
2.      Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak buah.
3.      Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak buah).
4.      Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang kepada anak buah.
5.      Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
6.      Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
7.      Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
8.      Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan juga ke samping.
9.      Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.
10.  Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
11.  Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna diteruskannya.[6]
2.3    Bekal Minimal Seorang Pemimpin
Menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah. Kalau untuk menjadi pemimpin yang asal-asalan memang tidak dituntut syarat tertentu/minimal. Seorang pemimpin semestinya memiliki bekal-bekal minimal sebagai berikut:
a.       Memiliki Kharisma
Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang diharapkan banyak orang / bawahan. Perilakunya harus menjadi teladan / patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan diatas kemampuan rata-rata bawahannya. Singkatnya: seorang pemimipin harus mempunyai karisma. Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah:
a)      Perilakunya terpuji
b)      Jujur dan dapat dipercaya
c)      Memegang komitmen
d)     Konsisten dengan ucapan
e)      Memiliki moral agama yang cukup.
b.      Memiliki Keberanian
Tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Minimal keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen berani membela yang benar, memegang teguh pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab.
c.       Memiliki Kemampuan Mempengaruhi Orang Lain
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Adapun cara-cara untuk mempengaruhi orang lain antara lain:
a)      Membuat orang lain merasa penting
b)      Membantu kesulitan orang lain
c)      Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif
d)     Tidak merendahkan orang lain
e)      Memiliki kelebihan atau keahlian.
d.      Mampu Membuat Strategi
Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi. Maju-mundurnya perusahaan, gagal-berhasilnya suatu organisasi, banyak ditentukan oleh strategi yang dirancang oleh pimpinan perusahaan atau pimpinan organisasi. Adapun kriteria seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi:
a)      Menguasai medan
b)      Memiliki wawasan luas
c)      Berpikir cerdas
d)     Kreatif dan inovatif
e)      Mampu melihat masalah secara komprehensif
f)       Mampu menyusun skala prioritas
g)      Mampu memprediksi masa depan.
e.       Memiliki Moral yang Tinggi
Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran berkualitas atau tidaknya hidup seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang akan menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi:
a)      Tidak menyakiti orang lain
b)      Menghargai siapa saja
c)      Bersikap santun
d)     Tidak suka konflik
e)      Tidak gegabah
f)       Tidak mau memiliki yang bukan haknya
g)      Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan
h)      Perilakunya mampu dijadikan contoh.
f.       Mampu Menjadi Mediator
Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir obyektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pimpinan untuk menjadi seorang mediator. Syarat seorang mediator meliputi beberapa kriteria:
a)      Berpikir positif
b)      Setiap ada masalah selalu berada di tengah
c)      Memiliki kemampuan melobi
d)     Mampu mendudukkan masalah secara proporsional
e)      Mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
g.      Mampu Menjadi Motivator
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Demikianlah memang seharusnya. Pimpinan adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator:
a)      Memiliki kepedulian kepada orang lain
b)      Mampu menjadi pendengar yang baik
c)      Mengajak kepada kebaikan
d)     Mampu meyakinkan oranglain
e)      Berusaha mengerti keinginan orang lain.
h.      Memiliki Rasa Humor
Akan lebih mudah seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya jika didukung sifat humoris pimpinan memiliki humor yang tinggi. Kata orang humor lebih penting dari kenaikan gaji. Termasuk kategori pemimpin yang memiliki rasa humor adalah sebagai berikut:
a)      Murah senyum
b)      Mampu memecahkan kebekuan suasana
c)      Mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan
d)     Kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu
e)      Mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.[7]

2.4    Syarat Kepemimpinan Dalam Islam
1.    Beriman dan beramal shaleh
Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.
2.      Berilmu
Karena dengan ilmu ini maka akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan manusianya itu sendiri.
3.       Jujur
Apa yang disampaikan kepada masyarakat tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakannya harus sesuai hendaknya dengan perbuatannya.

4.      Tegas
     Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
5.      Amanah
Melaksanakan aturan-turan yang ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah dibuat. Imam al-Mawardi menetapkan tujuh syarat bagi seorang khalifah atau pemimpin yaitu :
1.    Adil
2.    Berilmu sampai taraf mujthaid
3.    Sehat jasmani
4.    Cerdas
5.    Memiliki kemampuan untuk memimpin
6.    Berani berkorban untuk mempertahankan kehormatan dan berjihad dengan musuh
7.    Keturunan Quraisy
Ibnu Khaldun Menetapkan syarat Khalifah hanya empat yaitu :
1.    Berilmu sampai tahap mujtahid
2.    Adil
3.    Kifayah atau memilki kesanggupan bersiasah
4.    sehat jasmani dan rohani.
Abdul qodir Audah menetapkan syarat Khalifah delapan Syarat:
1.    Islam
Diharamkan mengangkat pemimpin seorang kafir (Surah ali Imran ayat 28) karena tidak mungkin kepala Negara yang kafir bisa melaksanakan hukum syari'at yang hal tersebut merupakan tugas khalifah. Dengan begitu diharamkan juga mengangkat orang kafir menjadi hakim, karena ditangan hakim kekuasaan hukum ditegakkan (An-Nisa' ayat 141).
2.    Pria
Wanita menurut tabiatnya tidak cakap untuk memimpin Negara, karena jabatan itu memerlukan kerja keras seperti memimpin tentara dan mengurus berbagai persoalan.
3.    Taklif sudah dewasa
Dimana jabatan khalifah adalah penguasaan atas orang lain. 4. Ilmu Pengetahuan Ahli dalam hukum Islam sampai bila mungkin mencapai taraf mujtahid. Bahkan dituntut mengetahui Hukum internasional , Traktat dan perdagangan internasional dll.
4.    Adil menghiasi diri dengan sifat kemuliaan dan akhlakul karimah terhindar dari sifat fasik , maksiat , keji dan munkar.
5.    Kemampuan dan kecakapan mampu membimbing umat ke jalan yang benar yang dikehendaki syari'at.
6.    Sehat jasmani dan rohani khalifah tidak boleh buta, tuli, bisu dan cacat.
7.    Keturunan quraisy dikalangan ulama terjadi perbedaan pendapat tentang hal ini.[8]
Untuk masalah persyaratan menjadi pemimpin bagi umat islam ada petunjuk dalam Al-qur’an sebagai berikut:
1.      Pemimpin harus orang beragama islam (terdapat dalam surah Al-maidah [5]:5)
2.      Pemimpin harus orang yang mampu menjunjung tinggi kehormatan islam (Al-maidah [5]57)
3.      Pemimpin harus memerintah berdasarkan ajaran-ajaran/ petunjuk wahyu Allah (Al-anbiyaa’ [21]:73)
4.      Pemimpin harus orang yang selalu mengerjakan kebajikan, amal shaleh (Al-anbiyaa’ [21]: 73)
5.      Pemimpin harus orang yang selalu menegakkan nilai-nilai Shalat di Masyarakat (Al-anbiyaa’ [21]: 73)
6.      Pemimpin harus orang yang dalam hidupnya terbukti telah menunaikan zakat. (Al-anbiyaa’ [21]:73)
7.      Pemimpin harus orang yang dalam keyakinannya, peribadatannya tidak menyekutukan Allah. (Al-anbiyaa’[21]: 73)
8.      Pemimpin yang harus memiliki sifat shobar (As-sajadah [32]: 24)
9.      Pemimpin haruslah orang yang kuat keyakinannya pada kekuasaan Allah swt. (As-sajadah [32]: 24)
10.  Pemimpin haruslah orang yang berilmu.
11.  Pemimpin haruslah orang yang bisa berbuat adil, meskipun kepada karib kerabatnya sendiri.
12.  Pemimpin haruslah orang yang bersyukur atas segala nikmat Allah Swt.
13.  Pemimpin haruslah orang bekerja dengan tangannya sendiri.
14.  Pemimpin haruslah orang yang bijaksana.
15.  Pemimpin haruslah orang yang tidak mengikuti hawa keinginan-keinginan untuk memuaskan dirinya sendiri.
16.  Pemimpin haruslah orang yang berani mengakui kesalahannya bila ia salah dan memohon maaf kepada Allah dan masyarakat yang dipimpinnya.
17.  Pemimpin haruslah orang yang dianugerahi Allah kekuatan lebih dari orang kebanyakan. Bisa berupa keleluasaan ilmunya, bisa berupa kharisma, kekuatajn spiritual ataupun yang lain.
Tujuh belas persyaratan menjadi pemimpin tersebut diatas disarikan dari al-qur’an, dan jika sungguh-sungguh diamalkan maka masyarakat akan mencapai keadilan, kemakmuran, san kesejahteraan lahir maupun batin.[9]
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Kartono, Kartini. 1994. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal.dkk. 2013. Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Ukas, Maman. 2014. Manajemen Konsep, prinsip Dan Aplikasi. Bandung: Agnini Bandung
Internet:
Kepemimpinan/Syarat, Sifat, dan Prinsip Kepemimpinan.htm (Di akses Pada tanggal 5 Mei 2015 Pukul: 20.05 WIB)
Kepemimpinan/Syarat-syarat Kepemimpinan _ E-JURNAL.htm (Di akses Pada tanggal 5 Mei 2015 Pukul: 20.10 WIB)




[1] Maman Ukas, Manajemen KOnsep Prinsip dan Aplikasi, Bandung, Agnini Bandung, 2004, Hlm 275-276
[2] Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta, Pt. Raja Grafindo, 1994, Hlm 39-40
[3] Kepemimpinan/Syarat-Syarat Kepemimpinan _ E-Jurnal.htm, diakses pada tanggal 5 Mei 2015
[4] Maman Ukas, Manajemen konsep Prinsip dan Aplikasi, Op.Cit., Hlm. 276
[5] Kepemimpinan/Syarat Menjadi Seorang Pemimpin _ Last Information.htm, Diakses pada tanggal 5 Mei 2015
[6] Kepemimpinan/Syarat Menjadi Seorang Pemimpin _ Last Information.Htm, diakses pada tanggal 5 Mei 2015
[7] Kepemimpinan/Syarat, Sifat, Dan Prinsip Kepemimpinan.Htm, Di akses pada tanggal 5 Mei 2015
[8] KEPEMIMPINAN/Syarat, Sifat, dan Prinsip Kepemimpinan.htm, Di akses pada tanggal 5 Mei 2015
[9] Veitzal Rivai, Dkk, Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Organisasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013, Hlm. 80-82

Tidak ada komentar:

Posting Komentar